Halaman Detail Artikel

Perkembangan Corona Virus (Covid-19) : Review catatan Direktur Jenderal WHO (9 Maret 2020)
Kamis, 12 Maret 2020    Artikel

Memasuki akhir minggu kedua Bulan Maret tahun 2020,  dua setengah bulan setelah informasi Corona Virus (Covid-19) muncul, jumlah kasus Covid-19 di seluruh dunia dilaporkan telah mencapai 115.000 dari 7,7 milyard penghuni planet bumi ini dengan laporan kasus di 114 negara. Melihat perkembangan yang berlangsung cepat dan cukup luas, maka status peresbaran dapat berlanjut dari epidemic menjadi pandemic. Direktur Jenderal Badan Kesehatan Dunia (WHO/World Health Organization) meyakini bahwa jikapun status kasus ini berlanjut ke pandemi, hal ini akan menjadi pandemic pertama dalam sejarah yang dapat dilakukan pengendalian dengan baik.

Lebih dari 80.000 kasus terjadi di China dan dilaporkan lebih dari 70% diantaranya telah dapat disembuhkan dan telah meninggalkan rumah sakit. Sementara laporan perkembangan kasus global memperlihatkan bahwa dua negara dengan jumlah kasus terbanyak yaitu China dan Korea Selatan, telah menunjukkan penurunan perkembangan kasus. Gambaran keduanya memperlihatkan bahwa tidak pernah terlambat untuk melawan balik virus ini.

Penting juga untuk diingat bahwa mengamati persebaran di 114 negara tidak dapat disimpulkan hanya dengan melihat besarnya jumlah negara. Fakta menunjukkan bahwa, laporan  dari seluruh dunia hingga saat ini, 93% kasus terjadi hanya di 4 negara saja yaitu China, Korea Selatan, Italia dan Iran.

Setiap Negara memiliki scenario penanganan yang berbeda-beda sehingga menurut WHO perlu dijalin upaya penanganan bersama. Seluruh Negara harus mengambil langkah strategis upaya pengendalian yang menyatu. Upaya penemuan, pengujian dan pelacakan kontak atas kasus di suatu negara, tidak boleh hanya untuk melindungi penduduknya, karena Negara tersebut tetap dapat terpengaruh atas apa yang terjadi di Negara lain dan secara global.

Cukup memberi harapan bahwa telah muncul solidaritas secara global. Suara terus didengungkan untuk mendorong seluruh Negara mengambil tindakan sedini mungkin dan tindakan agresif ntuk melindungi penduduk. Jika hal tersebut dilakukan, maka Negara memiliki kesempatan untuk memutus rantai transmisi, melindungi transmisi di komunitas dan mengurangi permasalahan system kesehatan.  

Pesan Direktur Jenderal WHO kepada kita semua

“Jadikan harapan sebagai obat ketakutan”

“Jadikan solidaritas sebagai obat saling menyalahkan”

“Jadikan berbagi kemanusiaan sebagai obat atas ancaman”

Terimakasih

Disarikan oleg Ag dari :

WHO Director-General's opening remarks at the media briefing on COVID-19 - 9 March 2020 (https://www.who.int/dg/speeches/detail/who-director-general-s-opening-remarks-at-the-media-briefing-on-covid-19---9-march-2020)

https://www.arcgis.com/apps/opsdashboard/index.html#/bda7594740fd40299423467b48e9ecf6

 


Dokumen : Download 1 Download 2

Sumber: https://www.who.int/dg/speeches/detail/who-director-general-s-opening-

Balai Penyelenggara Jaminan Kesehatan Sosial (Bapel Jamkessos) Daerah Istimewa Yogyakarta  adalah Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) yang bertugas menyelenggarakan kegiatan jaminan kesehatan bagi masyarakat DIY

STATISTIK PENGUNJUNG

Hari Ini12
Kemarin154
Bulan Ini2481
Total157325